Thursday 28 January 2016

Mau Marah? OK, tapi jangan kasar

Saya kadang merasa saya sudah sedikit berasa Jakarta. Sudah terlalu biasa mendengar orang marah atau dimarahi di sini. Seringkali saya tidak ambil pusing. Masuk telinga kanan dan di saat yang sama keluar telinga kiri. Saya mungkin sudah biasa dengan itu. Tapi ternyata saya tidak biasa mendengar kata-kata kasar. Begitu kata atau sikap kasar yang keluar, maka sesaat rasanya mata saya hampir berair. Marah boleh, tapi kata atau perbuatan kasar itu membekas di hati. Mungkin karena saya memang tidak terbiasa mendengar itu. Suami saya ataupun bapak ibu saya, bahkan mertua saya pun adalah orang-orang yang sangat halus dan baik perbuatan maupun kata-katanya. Saya menjadi tidak terbiasa dengan itu. Atau mungkin saya orang yang terlalu sensitif dan ambil hati. Entahlah. Tapi yang jelas sampai sekarang saya belum terbiasa. Dan tidak mau terbiasa. Semoga tidak. Alhamdulillah, terimakasih Ya Alloh sudah memberikan orang-orang yang baik di sekelilingku. Semoga Engkau selalu menjaganya.

Saturday 23 January 2016

Stase Jakarta

Stase Jakarta itu menyenangkan dalam segi ilmu dan ketertiban sebagai anak sekolah. Saya terus terang ngiri dengan sistem yang sangat tertata. Penghargaan terhadap PPDS juga cukup layak. Tetapi saya sebagai seorang ibu dan istri, stase Jakarta menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dilihat dari segi keluarga. Menjadi dokter jantung adalah impian saya. Dan saya senang sekali bisa menjadi bagian pusat jantung di negeri ini. Tapi meninggalkan keluarga adalah terlalu berat. Aslam juga sudah mulai besar. Dia sudah mulai bisa menghibur ibunya ketika saya menangis ketika harus pergi lagi. Tapi sejak bayi, saya tidak pernah berpisah dengannya dalam waktu yang cukup lama. Saat dia bangun tidur, entah sudah sadar penuh atau belum, dia bertanya, "Ibu kapan selesai ke Jakarta?". Lalu sedihlah saya. Terimakasih sudah menjadi bagian yang tangguh dalam menggapai mimpi ibu. Entah apa jadinya kl suami tidak mendukung. Rasanya, saya bisa meninggalkan semua mimpi ini demi kalian berdua. Tapi kalian berdua mendukung ibu dengan sepenuhnya. I love you so much, dear ayah dan Aslam. Semoga Alloh melimpahkan barakahnya atas kita semua.