Saturday 6 September 2014

Jangan salahkan anak karena idelialisme yang hilang

Janganlah menyalahkan anak yang menyebabkan idelialisme hilang. Anak bukanlah alasan kita kehilangan idealisme saat sebelum punya anak. Bukan mengorbankan anak, tetapi bukan pula kehilangan idealisme kita. Saya ingat sekali bagaimana saya rela belajar semalaman di sela-sela anak tidur pada saat saya ujian ppds. Saat itu saya ingat Aslam sedang sakit. Kalau Aslam bangun, saya gendong dia dulu. Kalau dia tidur, saya sempatkan membaca. Di sela-sela menemani Aslam bermain pun, saya sempatkan untuk membaca sambil mengawasi. Sekarang, saya membuat tugas saat saya berada di rumah sakit, atau saat setelah Aslam tidur. Bukan pula tidak mengorbankan anak. Anak kita juga berkorban untuk kita. Maka hargailah pengorbanan anak dengan melakukan yang terbaik. Saya selalu percaya jika ada kemauan, pasti ada jalan. Demi kebaikan, lakukanlah kebaikan. Jangan mewariskan kebiasaan tidak baik, saya yakin apa yg kita lakukan, anak juga merasakan, dia ikut berjuang. Maka ibu2 yang sedang berjuang, mari kita wariskan sikap yang baik. Ingat, kita sekarang ibu. Ada anak yang selalu meneladani apa yg kita lakukan.