Saturday 20 February 2016

Part of life

Baru kali ini saya berpikir bagaimana harus mengatur keuangan dengan baik. Hidup di rantau, tinggal di kos, bayar tiap kali makan, semua harus saya pikirkan. Tadinya saya tidak terpikir tentang keuangan. Uang di tabungan saya kira-kira cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 7,5 bulan. Tapi ternyata di pertengahan kebutuhan kami sedang banyak. Hehe. Masih ada sih cukup uang untuk hidup bbrp bulan lagi di jakarta. Tapi melihat nilai nominal saldo tabungan, saya jadi berpikir lagi. Saya sampaikan ke suami. Seperti biasa, dia menanggapi dengan tenang. Begitulah suami saya, selalu menenangkan. Tadinya nominalnya 8 digit, setelah saya ambil untuk bayar kos tinggal 7 digit saja. Kebetulan suami juga sedang ada pengeluaran yang cukup besar. Bukan saya kuatir, bukan pula saya sedih, tapi ketika saya sampaikan ke suami, tidak terasa air mata ini mengalir tanpa henti. Tidak pernah berada pada situasi seperti ini sejak saya kecil. Sungguh saya tidak kuatir akan kekurangan uang. Saya lbh kuatir dengan suami. Entah kuatir kenapa. Mungkin saya kuatir menyusahkannya. I love you. Terimakasih untuk selalu menjaga dan memperlakukan istrimu dengan baik. Katanya, suatu saat ini jadi cerita untuk anak cucu kita nanti. I love you so much.