Tuesday 9 October 2007

Air

Hidup ini seringkali terasa sangat susah..
Satu sisi kita ingin sekali untuk hidup bahagia, tapi di sisi lain, kita seringkali punya idealisme tertentu dalam suatu hal
Wajarlah saya pikir. Semua orang tentunya ingin hal yang bisa memberinya kebahagiaan dan merupakan hal yang terbaik.
Saat kita menemui apa yang jadi idealisme kita, kita merasa, "that's it!". Rasanya menemukan harta karun yang sudah kita cari selama ini. Tapii..kita tidak selalu bisa memiliki "harta karun" itu. Karena kita tidak pernah bisa mendekatkan apa yang Tuhan jauhkan dari kita.
Tidak jarang saya merasa seperti itu. And that's what i feel nowadays..

Suatu waktu saat saya benar-benar jenuh dengan hidup yang saya pikir tidak memberikan apa yang saya inginkan, saya teringat sesuatu tentang air.. Saya teringat suatu acara televisi menampilkan bintang tamu si penulis terkenal, Dee, sharing tentang filsafat hidup yang ia anut, yaitu filsafat air. Jangan heran kenapa saya tiba-tiba teringat. Memang ga jarang, ide pikiran saya melompat dari satu gagasan ke gagasan lain yang nampaknya jauuuh sekali, saya kadang memang mengalami flight of ideas.. Dan kebetulan saat itu, saya "menemukan" buku di kamar adik saya, judulnya, Mimpi Anak Menjadi Naga. Kupikir, pintar sekali si pengarang bikin judul, begitu eye-catching.. Dan kebetulan, salah satu babnya berisi tentang filosofi air.. Jadilah klop sekali. Isinya kira-kira begini.. Air itu memberikan pelajaran yang sangat bagus pada kita, kurang lebih ada 3 sifat air yang bisa kita jadikan pelajaran. Nurturing, flexible, dan firm. Air itu mengasuh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia supaya bisa tetap hidup, bahkan tumbuh dan berkembang. Jadinya intinya, air memberi manfaat pada makhluk di sekitarnya. Lalu, flexible, air bisa menyesuaikan dengan wadah dimana ia ditempatkan. Tapi bukan berarti tidak punya pendirian tentunya. Karena air punya sifat yang ketiga, yaitu firm, yaitu tegas, tapi bukan berarti keras.

Saya juga mengidentifikasikan kehidupan dengan aliran air. Terbayang aliran air jernih yang gemericik menuruni pegunungan. Begitulah saya analogkan hidup kita ini. Karena hidup memang terus berjalan, terus mengalir walau apapun yang kita alami atau kita rasakan. Kadang-kadang di tengah alirannya, ada batu-batuan. Tapi air tetaplah mengalir. Dan memang begitulah hidup, pastilah dalam hidup ini kita menemui masalah-masalah, entah kecil atau besar. Tapi hidup haruslah tetap berjalan. Kita hanya mengikuti alirannya, walaupun bukan berarti pula pasrah bongkokan.. Karena sebagai manusia, tentunya kita wajib berusaha, dan tentang hasilnya, hanya Tuhan yang Maha Tahu..

2 comments:

Andi Muhlis said...

Ada yang kelewat dari sifat air, yang juga sangat powerful:
- PERSISTENT -
jika tetesan2 air terus menerus menerpa batu, maka batu akan kalah.
(tuh betul kan, tulisanmu apik-apik ngene lho...kok diumpetin)
... yak teruskan! (Tino Sidin)

Risalina Myrtha said...

hi3..jadi malu. he3..