Tuesday 27 January 2015

We love you always

Dunia terasa runtuh ketika kami mendengar berita kepergian kakak kami. Rasanya tidak percaya, dia terlalu muda untuk pergi, usianya baru menginjak 41 tahun. Ternyata tidak ada kata terlalu muda untuk dipanggil Nya. Dia pergi ketika rasanya kehidupan keluarga kami terasa sempurna tanpa cela. Mas Imi sudah lulus PPDS, dan sudah cukup mapan. Mas Mamat sudah mulai berjalan dengan usahanya. Bapak sudah tidak terlalu banyak beban. Rasanya bisa digambarkan ketika mendengar berita itu. Tidak percaya, dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Seingat saya bukan seperti ini rasanya ketika kami mendengar berita simbah dipanggilNya di usia 96 tahun. Waktu itu rasanya sedih, tapi juga bukan seperti ini. Rasanya tidak bisa lagi berpikir atau apa. Ternyata semua orang pantas dipanggilNya kapan pun.

Sampai sekarang saya cari-cari fotonya di saat-saat terakhir. Rasanya wajahnya masih sangat sehat. Dia tidak sakit. Ya, dia tidak sakit kata saya. Sungguh saya tidak percaya. Ternyata Alloh SWT menyayanginya lebih dari kami menyayanginya. Alhamdulillah dia pergi dalam keadaan yang sangat baik. Dia pergi di hari Jum'at, dia sudah pergi shalat Jumat hari itu. Tahun sebelumnya dia pergi umroh. Dan setelah itu, saya melihat kehidupan religinya semakin baik. Semoga mmg begitu. Ya Alloh, ampunilah dosa-dosanya, dan semoga Engkau memberi tempat yang terbaik di sisiMu.

No comments: