Tuesday 15 November 2011

Anak yang "Gendongan"

Saya ingat sekali sewaktu Aslam usia 2-6 bulanan, seringkali orang bertanya, baik itu saudara ataupun kawan, "Anak kamu gendongan?". Seringkali dulu waktu saya belum paham, saya juga merasa kesusahan ketika Aslam yang saya tidurkan sambil digendong, begitu saya letakkan di tempat tidur, beberapa saat kemudian terus bangun. Juga kalau sering digendong, seringkali kita mendengar pendapat seperti itu. Dalam pikiran saya waktu itu, saya sudah salah mengasuh anak saya.

Tetapi ternyata seiring dengan waktu, tidak seperti pikiran saya itu. Lazim sekali kalau anak senang digendong. Menurut teori attachment parenting-nya Dr. Sears, menggendong anak adalah salah satu bagian dari attachment parenting. Dalam gendongan yang "cerdas" dia akan belajar dunia orang dewasa.

Dan kenyataannya di kemudian hari, saat dia sudah mobile, misalnya sudah merangkak, jarang sekali dia meminta gendong. Kadang kita paksa gendong pun susah karena dia suka menjelajah. Jadi saya pikir, saat dia belum mobile, dia butuh orang untuk membawa dia supaya bisa mengamati berbagai hal menarik dari dunia orang dewasa. Tidur pun begitu, saat ini jarang sekali saya menidurkannya sambil digendong. Kalau saya gendong biasanya tidak akan lama malahan.

Jadi, jangan takut menggendong anak kita:). Tidak akan membuat anak kita kurang aktif, tetapi malah sebaliknya.

No comments: